Friday, April 28, 2023

#JURNAL 1
Judul: PERSEPSI REMAJA PADA ROMANTISISME FILM DILAN 1990 
Object: persepsi
Metode penelitian: Jenis Penelitian 
Penelitian ini menggunakan deskriptif 
kualitatif, tujuannya adalah untuk mendapatkan data informasi tentang 
bagaimana persepsi remaja. 
Analisis:Melalui penelitian ini dengan berjudul «PERSEPSI REMAJA PADA ROMANTISISME FILM DILAN 1990» mendapatkan hasil penelitian bahwa film Dilan 1990 memang berhasil membius para penonton sebagai film romantis. Tidak hanya dalam segi hal romantis, faktor artis dan gaya penampilannya juga menjadi faktor orang untuk menonton film dilan, khususnya pada remaja yang selalu ingin meniru apa yang sedang terjadi disekitarnya, hal itulah menjadi salah satu daya tarik pada Film dilan.
Kesimpulan: 1. Penontonmulai memilih adegan khas dan menarikpada film tersebut.2. Proses interpretasi akan timbul dengan cara mengorganisasikan suatu adegan yang telah diambil dan dokumentasi.
3. Maka dari proses interpretasi, penonton akan menghasilkan perilaku yang disebut reaksi. Karena faktor usia yang masih belum cukup dalam memilih dan memilah perilaku yang mana menurutnya itu benar.

#JURNAL 2
JUDUL: FILM DAN NOVEL DEAR NATHAN KARYA ERIK FEBRIAN DALAM 
PERSPEKTIF SASTRA BANDINGAN
Object: film dan novel 
Dear Nathan. 
Metode penelitian: Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan kajian sastra bandingan. 
ANALISIS:Pembahasan difokuskan pada Perbandingan unsur pembangun film Dear Nathan dengan unsur pembangun novel DearNathankaryaEriscaFebriani,berupa:Plot, penokohan, danlatar.
Kesimpulan: Berdasarkan kajian flm dan novel Dear Nathan karya Erisca Febriani menjelaskan Film dan novel mempunyai unsur pembangun yang berbeda untuk menampilkan sebuah hasil karya sastra. Maka perbandingan antara film dan novel Dear Nathan dilihat dari sudut unsur pembangun memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Pertama untuk plot pada film dan novel Dear Nathan terdiri dari 3 plot yang ditampilkan, dengan alur cerita yang sama. Sedangkan pada novel Dear Nathan berjumlah 49 tokoh. Kemudian latar pada film Dear Nathan berjumlah 40. Sedangkan pada novel Dear Nathan berjumlah 49 temuan. Selain itu, untuk novel berupa tulisan yang bisa dibaca kapan pun. Sedangkan pada film terbatas pada durasi waktu film yang ditayangkan. Terutama film Dear Nathan ditayangkan melalui bioskop yang mempunyai batas waktu.

#JURNAL 3
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM"BERPAYUNG RINDU"
Object: FILM "BERPAYUNG RINDU"
Metode penelitian: Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif karena penjabaran mengenai film tersebut menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Berpayung Rindu”. 
Analisis: Berdasarkan hasil analisis semiotika Ferdinad de Saussure terdapat tanda-tanda yang ditampilkan pada film web series «Berpayung Rindu». Film ini menampilkan beberapa adegan visual, dan teks yang memeliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter terhadap seseorang.
Kesimpulan: Sebuah Web Series yang terdiri dari 3 episode dengan satu Video Clip. Tiap Episode berdurasi 10 menit. Pertama untuk dapat menganalisa film ini secara keseluruhan, maka yang harus pertama dilakukan adalah menganalisa setiap aspek dari film itu sendiri secara detail, mulai dari objek-objek yang ada, teknis pengambilan rekaman semisal pencahayaan, dan lain sebagainya.

#JURNAL 4
JUDUL:ANALISIS SEMIOTIK
FILM 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA
OBJEK:FILM 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA
•METODE PENELITIAN:Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptifkualitatif, dimana hasil temuan akan dideskripsikan kemudian ditinjau kembaliuntuk dianalisis dari hasil pengamatan lapangan dan penelusuran pustaka.
•ANALISIS:Secara sederhana semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut berarti.
•KESIMPULAN:Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta merupakan sebuah gambaran 
mengenai kehidupan yang memiliki perbedaan agama, suku, budaya 
dan sosial. 

#JURNAL 5
JUDUL:PANDANGAN CINTA ROMANTIS MENURUT ANAK MUDA
•OBJEK:PANDANGAN CINTA ROMANTIS MENURUT ANAK MUDA
•METODE PENELITIAN:Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan kuesioner untuk menggali data guna mengetahui gambaran dari suatu latar belakang suatu kejadian yang bersifat umum (Sugiyono, 2013). Menggunakan teori Teori Sternberg
•ANALISIS:Pada penelitian ini, terdapat dua dimensi transcendence dari butir pernyataan berbeda yang menempati urutan teratas hasil survei. Kedua aitem dengan dimensi transcendence secara umum menggambarkan perubahan individu ke arah yang lebihbaik. Sedangkan, dimensi transcendence yang mendapatkan konsensuspersetujuan sebanyak 81% berisikan butir pernyataan «cintaku akan membuatPasanganku menjadi orang yang lebih kuat dan lebih baik».
•KESIMPULAN:Berdasarkan survei pandangan cinta romantis yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pandangan cinta romantis menurut anak muda melibatkan perpaduan antara tiga dimensi cinta Teori Sternberg yang menghasilkan consummate love. Tidak hanya dimensi consummate love, apabila temuan survei diurutkan dalam peringkat berdasarkan persentase, maka dimensi cinta romantis dengan peringkat lima teratas antara lain 1) consummate love, 2)attachment dan companionate love, 3)transcendence, 4)limerence,5)transcendence dan infatuated love.
#JURNAL 6
•JUDUL:REPRESENTASI KONSEP CINTA PADA FILM FIVE FEET APART (2019): KAJIAN SEMIOTIKA PIERCE
•OBJEK:REPRESENTASI KONSEP CINTA PADA FILM FIVE FEET APART 
•METODE PENELITIAN:peneliti 
menggunakan metode kuantatif yang 
sifatnya deskriptif dengan pendekatan 
analisis semiotika. penulis juga mengumpulkan data sekunder dari sumber lain seperti buku dan jurnal yang berkaitan dengan penerapan teori semiotika oleh CharlesSanders Peirce. 
•ANALISIS:Hasil dan kajian penelitian ini 
adalah film Five Feet Apart memiliki 
beberapa tanda yang digunakan untuk 
merepresentasikan konsep cinta yang 
muncul pada tokoh utama dalam film 
Five Feet Apart. Reeper (2013: 8) 
mengklaim bahwa ada begitu banyak 
hal yang terjadi dalam sebuah film, dan 
mungkin sulit untuk mencoba 
memahami banyak tanda dalam adegan 
film dalam sekali tontonan. Menonton
film dengan seksama dan 
mempelajarinya diperlukan untuk 
memahami tanda yang mungkin 
mengandung makna tersembunyi. Oleh 
dari itu, semiotika sering digunakan 
untuk menganalisis film. 
•KESIMPULAN:Apart dapat dianalisis melalui kajian semiotika Charles Sanders Pierce meliputi sign, object dan interpretant.
Unsur-unsur tersebut direpresentasikan melalui tanda-tanda dan objek yang berkaitan dengan konsep cinta Sternberg seperti kedekatan, komunikasi, ekspresi bahagia, gairah dan sebagainya.
Terdapat 10 scenes yang merepresentasikan makna komponen intimacy, 7 scenes yang passion, serta scene yang commitment.

#JURNAL 7
•JUDUL:REPRESENTASI SABAR 
DALAM FILM “CINTA LAKI-LAKI BIASA”
•OBJEK:“CINTA LAKI-LAKI BIASA”
•METODE PENELITIAN:Dalam penelitian ini, penulis khususnya menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes untuk menggambarkan tanda-tanda sabar tokoh Rafli dalam film «Cinta Laki-Laki biasa». Roland Barthes membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda.menggunakan teori Roland barthes
•ANALISIS:Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotik. Analisis semiotik merupakan cara atau metode untuk menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap lambang-lambang yang terdapat pada suatu paket pesan atau teks. Urusan analisis semiotik adalah melacak maknamakna yang diangkat teks berupa lambang-lambang .Dengan kata lain pemaknaan terhadap lambang-lambang dalam tekslah yang menjadi pusat perhatian analisis semiotik..Dalam penelitian ini, penulis khususnya menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes untuk menggambarkan tanda-tanda sabar tokoh Rafli dalam film «Cinta Laki-Laki biasa». Roland Barthes membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda.
•KESIMPULAN:1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah. Sabar ketika melakukan 
ketaatan dengan melakukanya dengan cara yang baik sesuai tuntunan Rasulullah, dan bersabar setelah melakukan ketaatan dengan tidak bersikap ujub membanggakan ibadah yang
telah dilakukan. 
2. Sabar terhadap perlakuan yang tidak baik dari orang lain. Senantiasa memaafkan dan berlapang dada dengan keyakinan bahwa semua itu akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.
3. Sabar terhadap ujian dan cobaan dari Allah. Tetap harus merasa 
yakin atau optimis bahwa akan ada pertolongan dari Allah kepada kita, harus berserah diri kepada Allah sehingga dapat 
menerima apapun hasil ikhtiar dengan lapang dada.
4. Sabar menunggu janji Allah. Segala cobaan yang datang serta 
ujian yang diberikan oleh Allah maka harus bersikap optimis bahwasanya Allah akan menepati janjinya kepada orang-orang yang kuat imannya dan bersabar terhadap segala cobaan yang diberikan oleh Allah.

#JURNAL 8
•JUDUL:Ketegangan Kisah Cinta Remaja dalam Novel Saraswati Karya Kanti W. Janis
•OBJEK:Ketegangan Kisah Cinta Remaja
•METODE PENELITIAN:Metode penelitian ialah cara-cara yang digunakan oleh seorang peneliti dalam melakukan suatu penelitian sesuai dengan objek dan jenis penelitian. Ferdinand de Saussure.Pada dasarnya, semiotik melihat semua hal sebagai tanda.Jenis penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah penelitian kualitatif
dengan metode deskriptif. 
•ANALISIS:Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ketegangan kisah cinta remaja dalam novel Saraswati karya Kanti W.Janis. Oleh sebab itu, pendekatan yang akandigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik, sebuah pendekatantekstual seperti umumnya pendekatan modern, yang diilhami, diangkat, dan dikembangkan dari linguistik umum yang digagas oleh Ferdinand de Saussure.Pada dasarnya, semiotik melihat semua hal sebagai tanda. Ada banyak teori yang dilahirkan oleh semiotika.
•KESIMPULAN:Pada bagian pertama, ketika Disam baru berteman dengan Rasty. Saat itu Disam berkunjung ke rumah Rasty, akan tetapi ketika sampai di sana Disam tidak menemukan Rasty, ia menghilang begitu saja tanpa memberi kabar . Pada bagian empat, mereka berpisah lagi karena Rasty memilih menikah dengan Bisma. Disam dipertemukan dengan Sekar, putri dari Rasty dan Bisma .
Dalam perjalanan cinta Disam dan Rasty, terjadi ketegangan hubungan antara
Disam dan tokoh lain. Disam dan Pa jarang berkomunikasi kecuali dengan Ma. Disam . Kedua, adanya ketegangan hubungan antara Disam dengan Rasty.
Ketiga, pada bagian akhir cerita, Bisma mengakui kesalahannya kepada Disam bahwa dulu dirinya telah menodai Rasty hingga Rasty terpaksa memutuskan menikah dengannya.

#JURNAL 9
•JUDUL:NOVEL “212: CINTA MENGGERAKKAN SEGALA” DALAM
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
•OBJEK:CINTA MENGGERAKKAN SEGALA
•METODE PENELITIAN:Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang menghasilkan hasil yang deskriptif dari responden yang mana berupa kata-kata atau 
dalam bentuk perilaku dari responden yang diamati.
•ANALISIS:Analisis data menggunakan semiotika Roland 
Barthes ini terdapat dua bagian. Pertama, denotatif yang mengandung arti 
makna yang paling nyata dari tanda.Kedua, konotatif yang menjadi inti dari 
teori Roland. Keduanya nanti akan melahirkan data temuan dari data yang 
dianalisis. Selanjut analisis ini juga menggunakan perspektif mitos. Mitos 
adalah produk sosial baik berkenaan dengan hidup, mati, agama, primitif, dan 
lainnya. Tujuannya untuk memperjelas data yang dihasilkan tahap konotasi
•KESIMPULAN:Novel 212: Cinta Menggerakkan Segala menceritakan 
aksi damai yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2016. Suatu peristiwa 
luar biasa karena pada saat itu tujuh juta orang memenuhi kawasan monumen 
nasional (Monas) dan sekitar. Dalam novel ini juga menceritakan satu 
keluarga yang memiliki pandangan masing-masing terhadap aksi damai 212. 
Sebelum ditulisnya novel ini, aksi damai sudah pernah di film kan pada bulan 
April 2018 lalu kemudian di tulis dalam sebuah bentuk novel.
Penanda dan petanda sensitivitas agama dalam novel 212: Cinta 
Menggerakkan Segala terdapat pada cara dialog, debat, dan ajakan untuk 
mengikuti aksi.

#JURNAL 10
•JUDUL:ISLAMOFOBIA DALAM FILM AYAT-AYAT CINTA 2 
(ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) 
•OBJEK:ISLAMOFOBIA DALAM FILM AYAT-AYAT CINTA 2 
•METODE PENELITIAN:Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode library research yaitu penelitian kualitatif yang dilakukan dengan menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data (Kaelan, 2005:138). Menggunakan teori Roland barthes
•ANALISIS:Film merupakan salah satu media komunikasi yang sudah lazim diperbincangkan di Indonesia. Dalam prakteknya, film memuat informasi-informasi penting yang ingin disampaikan oleh sutradara kepada masyarakat luas melalui adegan yang disuguhkan 
dalam film. 
•KESIMPULAN:Islamophobia bukanlah fenomena yang yang lahir pasca tragedi 11/9, melainkan dimulai pada abad ke-8 Islam telah menjalin hubungan yang erat dengan Barat. Pandangan Barat terhadap Islam berubah ketika pada abad ke
11, yang termanifestasikan dalam peristiwa perang Salib. Islamophobia yang diperlihatkan dalam film ini tervisualisasikan dalam pelbagai tindakan yang tidak menyenangkan seperti cemoohan, vandalisme, diskriminasi budaya, serta penyerangan fisik. Kemunculan Islamophobia bukan hanya muncul karena peristiwa teror oleh sebagian kelompok yang mengatasnamakan Islam.

Wednesday, April 5, 2023

ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE "Film Dilan 1990"

ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE "Film Dilan 1990"

Objek : film dilan 1990

Abstract:

dalam film bertajuk romantis remaja ini,film layar lebar dilan yang di angkat dari sebuah novel karangan pidi baiq,film ini menjadi film romantis remaja terbaik setelah film AADC. Film ini sangat booming di kalangan remaja lantaran emosi yang tersampaikan dari para aktor mampu menyentuh emosi para penonton nya,apalagi target dari film ini adalah para remaja. Yang pada umumnya remaja yang sedang mengalami sebuah emosi perasaan tentang cinta yang merupakan remaja yang mengalami proses pendewasaan,di mana di fase remaja cinta muncul seiring pertumbuhan biologis pada tubuh manusia. Tentu dengan adanya film ini sangat mempengaruhi emosi para remaja yang sedang mengalami proses pendewasaan dan mengajarkan bagaimana bijak dalam masalah percintaan agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan. Dalam film ini mengkisahkan cerita anak remaja yang sedang mengalami jatuh cinta dengan gaya khas cowo bad boy yang di mana tipe cowo bad boy masih menjadi karakter favorit di setiap kisah romantis.Di film ini terdapat karakter wanita bernama milea yang membuat jatuh cinta sang ketua geng motor yaitu dilan. cerita ini di buat dengan lika liku percintaan yang di alami oleh mereka,seperti penting nya kepercayaan dan kepastian. Banyaknya emosi percintaan dalam film ini tidak selalu tentang dampak negatif nya terhadap para remja yang melihat.Terdapat sisi positif yang di tampilkan seperti mengajarkan para remaja agar bijak dalam hal percintaan dan lebih berhati-hati dalam menanggapi hal percintaan yang akan merugikan kedua belah pihak atau sebelah pihak yang terjalin. Dalam penelitian ini menggunakan teori Ferdinand Saussure yaitu teori penanda yang di mana objek film ini sebagai penanda emosi percintaan remaja. Metode yang di gunakan adalah metode penelitian kualitatif , dan metode deskriptif kualitatif karena fokus pada pengamatan emosi percintaan remaja, dan mengeksplorasi situasi sosial permasalahan emosi yang di alami remaja.

Keyword : Remaja,Film,Dilan,Cinta,Emosi

Maulidya Nugrahani 202146500705

Faizalrahman 202146500715

Tuesday, April 4, 2023

jurnal Dalam semiotika Ferdinand de saussure

#JURNAL 1
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE SEBAGAI REPRESENTASI
NILAI KEMANUSIAAN DALAM FILM THE CALL
Object: FILM THE CALL
Metode penelitian: Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi subjek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. (Sugiyono, 2010:1). Metode penelitian kualitatif digunakan apabila masalah penelitian belum jelas memahami makna di balik yang tampak, untuk memahami interaksi sosial, memahami perasaan orang, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, atau meneliti sejarah perkembangan. Penelitian kulitatif yakni penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dan bersifat multimetoda, dalam fokusnya menggunakan pendekatan naturalistik interpretatif kepada subyek yang diteliti (Rakhmat, 2004:4). Sedangkan semiotika, merupakan analisis yang digunakan untuk mencari makna dalam sebuah tanda. Pendekatan semiotika yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah semiotika dari Ferdinand de Saussure.
Analisis: Sesuai dengan pandangan semiotika Ferdinand, maka pada penanda dan petanda yang akan di bahas pada film Soegija adalah pada potongan-potongan scene yang sudah di pilih oleh peneliti. Nilai kemanusiaan direpresentasikan melalui adegan, dialog dan setting. Pertama nilai kemanusiaan di representasikan melalui adegan, adegan yang menggambarkan nilai kemanusiaan dalam scene yang telah dianalisis yaitu adanya rasa kepedulian terhadap sesama, dimana sosok Jordan yang memperhatikan warga yang sedang dalam keadaan darurat yang diculik menandakan bahwa Jordan memiliki rasa kepedulian pada sesama. Pada adegan juga memperlihatkan rasa peduli. Rasa keperdulian adalah salah satu cerminan rasa kemanusiaan. Pada adegan yang menandakan adanya rasa peduli dilihat dari adegan Jordan dimana ia berusaha untuk mengerahkan semua tenaganya untuk membantu Casey dari serangan penculiknya hal ini berarti seorang petugas telfon darurat memiliki hati nurani dan rasa kemanusiaan juga. Dari kedua adegan tersebut merepresentasikan nilai kemanusiaan.
Kesimpulan: a. Penanda Penanda dalam semiotika ini dikemukaan oleh Ferdinand De Saussure dilihat sebagai bentuk atau wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur. Makna petanda yang dapat diambil dari tujuh scene yang telah dianalisis melalui adegan, dialog, dan latar adalah gambaran tentang seorang operator darurat yang dituntut untuk bisa menyelamatkan masyarakatnya yang membutuhkan pertolongan dengan segala macam solusi.. b. Petanda Petanda dalam semiotika ini dikemukaan oleh Ferdinand De Saussure dilihat sebagai makna yang terungkap melalui fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam karya arsitektur. Tokoh seorang pelayan operator darurat yang memperlihatkan keperdulian, rasa cinta, tolong menolong kepada orang yang tidak ada hubungan keluarga, bukan seorang teman akan tetapi bisa berjanji dan menepatinya untuk menyelamatkan. Inilah yang termasuk nilai kemanusiaan yang terkandung dikaitkan dengan dialog, adegan, dan latar dalam film ini. c. Nilai Kemanusiaan Berdasarkan analisis semiotika Saussure, terdapat representasi nilai kemanusiaan yang diproyeksikan melalui adegan, dialog, dan latar. Adapun nilai kemanusiaan yang tampak pada film The Call ini adalah : 1) Kepedulian terhadap sesama manusia 2) Rela berkorban demi keselamatan masyarakat 3) Tolong-menolong bekerja sama di tengah kesulitan 4) Menempatkan kepentingan masyarakyat di atas kepentingan pribadi.

#JURNAL 2
JUDUL: Analisis Semiotika Ferdinand De Sausures Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi Langkah
Object: Rokok A Mild
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Arikunto (dalam Indriani, 2008) menyebutkan penelitian kualitatif merupakan penlitian deskriptif karena penelitian ini berusaha menggambarkan data dengan kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk mendapatkan simpulan. Djajasudarma (2006) menambahkan deskripsi merupakan gambaran ciri-ciri data yang akurat sesuai dengan sifat alamiahdata itu sendiri. sedangkan riset yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah analisa semiotika Ferdinand De Saussure. Teknik semiotika yang sengaja dipilih untuk menganalisis makna pesan dalam iklan Rokok A Mild Versi “Langkah”.
Analisis: A Mild selalu menciptakan sebuah iklan yang berorentasi pada anak muda,segmentasi pasarnya juga sudah diketahui dan punya pasar yang sehat dalam penjualan produk, dalam upaya penciptaan citra untuk sebuah produk terdapat pembentukan sebuah produk terdapat pembentukan „kepribadian‟ yang dengannya para konsumen tertentu bisa dengan mudah melakukan identifikasi produk. Nama, kemasan, logo, harga, kekuatan visualisasi gambar, dan seluruh penampilan sebuah produk menciptakan karakter yang bisa dikenali dengan maksud untuk menarik minat satu jenis konsumen tertentu Berdasarkan temuan yang ada, peneliti dapat kembali mengkonfirmasikan dengan teori. Disebutkan dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah terdapat beberapa temuan pesan semiotik. Dalam hal ini, iklan Rokok Versi Langkah mengandung banyak pesan yang inspirasi dengan kata-kata yang tersirat. Mereka tidak hanya menjual produk semata, melainkan menjadi inspirator bagi konsumen dengan kata pamungkas mereka Go Ahead.
Kesimpulan: Penanda yang terdapat dalam iklan Rokok A Mild versi Langkah, langkah ini adalah hasil dari apa yang kita lalui. Hal ini bisa kita ketahui dari beberapa adegan langah manusia yang beraktifitas dengan ekspresi langkah sangat ringan dan ia sukai tanpa beban. Ada pula langkah berat, langkah berderap, langkah sendiri, langkah gak melangkah, langkah melawan arus, langkah penuh dengan penasaran. Adapun petanda dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah adalah hari ini adalah langkah yang kita lalui dari berbagai macam langkah yang ditayangkan. Langah yang ringan digambarkan oleh iklan dengan beberapa adegan langkah ringan bebrapa pemuda yang menggunakan skateboard dan pria yang terjun kedalam sungai dengan ceria. Sedangkan dalam langkah berat digambarkan dalam iklan beberapa adegan dengan langkah yang menaiki tangga, seorang cewek yang memakai haighil dan bebrapa pemuda yang mendorong mobilnya. Dan yang ketiga langkah mundur yang digambarkan dengan seorang cewek sedang melukis tapi terlihat tidak berhasil dan seorng pria didalam hutan yang ketakutan. Selanjutnya langkah yang berderap digambarkan dengan bebrapa pria yang berjalan cepat dan seorang cewek berjalan sendiri dijala yang gelap. Langkah yang gak melangkah adalah langkah dimana seorang cewek yang menunggangi kuda naun berdiri diatas kuda dan seorang pria yang menari dengan tangan menhan badannya. Langkah yang searus digambarkan adalah seorang pria yang berselancar dengan arus dilaut. Langkah yang berlawanan arus terlihat seorang pria yang naik eskalator berlawanan arah turun dengan orang lain. Sementara ia naik dengan melwati orang yang padat, langkah penuh dengan pencarian digambarkan dengan beberapa orang yang menjajaki gunung untuk mencapi tujuan yang meraka capai.

#JURNAL 3
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM"BERPAYUNG RINDU"
Object: FILM "BERPAYUNG RINDU"
Metode penelitian: Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif karena penjabaran mengenai film tersebut menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Berpayung Rindu”. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah film “Berpayung Rindu”. Sementara yang menjadi obyek dari penelitian ini adalah tanda-tanda yang munculdarifilm tersebut. Pada kajian ini, penulis akan menggunakan metode analisis semiotika sistem tanda Saussure yaitu signifier dan signified dengan merelasikan beberapa tanda- tanda di dalamnya untuk menentukan makna lalu mengelompokkan menjadi beberapa jenis tanda sampai kemudian menemukan makna dibalik tanda yang dipaparkan menggunakan analisis semiotika Saussure.
Analisis: Berdasarkan hasil analisis semiotika Ferdinad de Saussure terdapat tanda-tanda yang ditampilkan pada film web series “Berpayung Rindu”. Film ini tidak terlepas dari kemampuan sutradara dalam membaca situasi dan menyesuaikan dengan kondisi zaman. Film ini menampilkan beberapa adegan visual, dan teks yang memeliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter terhadap seseorang. Berdasarkan uraian analisis yang telah disampaikan diatas mengenai film web series Berpayung Rindu dengan analisis semiotika Ferdinand de Saussure dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna dari iklan tersebut yaitu film ini lebih mengarahkan ke pesan moral terlihat dari adegan per episodenya yang mana film ini mengisahkan sepasang suami istri yang berpisah karena perselingkuhan dan yang menjdai korban adalah sang anak yang akibatnya sang anak kehilangan kasih sayang salah satu dari orang tuanya yaitu seorang ibu
Kesimpulan: Sebuah rangkaian Web Series yang terdiri dari 3 episode dengan satu Video Clip. Tiap episode dirilis setiap satu minggu sekali di Youtube dimulai dari tanggal 15 Maret 2019. Tiap Episode berdurasi 10 menit. Cerita berpusat pada dinamika kehidupan suatu keluarga yang mana menceritakan tentang sepasang suamu istri yang berpisah karena perselingkuhan dan menjadikan seorang anaknya sebagai korban dari perpisahan hingga kurangnya kasih sayang dari seorang ibu. Pertama untuk dapat menganalisa film ini secara keseluruhan, maka yang harus pertama dilakukan adalah menganalisa setiap aspek dari film itu sendiri secara detail, mulai dari objek-objek yang ada, teknis pengambilan rekaman semisal pencahayaan, dan lain sebagainya.

OBJECK DESAIN PALING MENARIK DALAM DIRI SENDIRI
object desain:melukis di atas kanvas waktu ujian seni budaya
Alasan:pertama kali saya melukis di atas kanvas dan awalnya tidak pede dengan hasil karya sendiri pesimis mendapatkan nilai yang buruk tetapi saya melakukan nya dengan pede dan percaya diri tetapi ketika saya mengumpulkan tugas saya keruang guru ada salah satu guru melihat karya saya dan bilang wah bagus Faisal boleh saya bawa pulang gak buat pajangan di rumah saya akhirnya punya saya di bawa pulang oleh salah satu guru di sekolah saya.. itu menjadi hal yang buat saya kaget aja si dengan pertama kali melukis di canvas dan tidak mahir memainkan warna/cat poster akhirnya langsung di puji 🙂