Friday, April 28, 2023

#JURNAL 1
Judul: PERSEPSI REMAJA PADA ROMANTISISME FILM DILAN 1990 
Object: persepsi
Metode penelitian: Jenis Penelitian 
Penelitian ini menggunakan deskriptif 
kualitatif, tujuannya adalah untuk mendapatkan data informasi tentang 
bagaimana persepsi remaja. 
Analisis:Melalui penelitian ini dengan berjudul «PERSEPSI REMAJA PADA ROMANTISISME FILM DILAN 1990» mendapatkan hasil penelitian bahwa film Dilan 1990 memang berhasil membius para penonton sebagai film romantis. Tidak hanya dalam segi hal romantis, faktor artis dan gaya penampilannya juga menjadi faktor orang untuk menonton film dilan, khususnya pada remaja yang selalu ingin meniru apa yang sedang terjadi disekitarnya, hal itulah menjadi salah satu daya tarik pada Film dilan.
Kesimpulan: 1. Penontonmulai memilih adegan khas dan menarikpada film tersebut.2. Proses interpretasi akan timbul dengan cara mengorganisasikan suatu adegan yang telah diambil dan dokumentasi.
3. Maka dari proses interpretasi, penonton akan menghasilkan perilaku yang disebut reaksi. Karena faktor usia yang masih belum cukup dalam memilih dan memilah perilaku yang mana menurutnya itu benar.

#JURNAL 2
JUDUL: FILM DAN NOVEL DEAR NATHAN KARYA ERIK FEBRIAN DALAM 
PERSPEKTIF SASTRA BANDINGAN
Object: film dan novel 
Dear Nathan. 
Metode penelitian: Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan kajian sastra bandingan. 
ANALISIS:Pembahasan difokuskan pada Perbandingan unsur pembangun film Dear Nathan dengan unsur pembangun novel DearNathankaryaEriscaFebriani,berupa:Plot, penokohan, danlatar.
Kesimpulan: Berdasarkan kajian flm dan novel Dear Nathan karya Erisca Febriani menjelaskan Film dan novel mempunyai unsur pembangun yang berbeda untuk menampilkan sebuah hasil karya sastra. Maka perbandingan antara film dan novel Dear Nathan dilihat dari sudut unsur pembangun memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Pertama untuk plot pada film dan novel Dear Nathan terdiri dari 3 plot yang ditampilkan, dengan alur cerita yang sama. Sedangkan pada novel Dear Nathan berjumlah 49 tokoh. Kemudian latar pada film Dear Nathan berjumlah 40. Sedangkan pada novel Dear Nathan berjumlah 49 temuan. Selain itu, untuk novel berupa tulisan yang bisa dibaca kapan pun. Sedangkan pada film terbatas pada durasi waktu film yang ditayangkan. Terutama film Dear Nathan ditayangkan melalui bioskop yang mempunyai batas waktu.

#JURNAL 3
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM"BERPAYUNG RINDU"
Object: FILM "BERPAYUNG RINDU"
Metode penelitian: Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif karena penjabaran mengenai film tersebut menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Berpayung Rindu”. 
Analisis: Berdasarkan hasil analisis semiotika Ferdinad de Saussure terdapat tanda-tanda yang ditampilkan pada film web series «Berpayung Rindu». Film ini menampilkan beberapa adegan visual, dan teks yang memeliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter terhadap seseorang.
Kesimpulan: Sebuah Web Series yang terdiri dari 3 episode dengan satu Video Clip. Tiap Episode berdurasi 10 menit. Pertama untuk dapat menganalisa film ini secara keseluruhan, maka yang harus pertama dilakukan adalah menganalisa setiap aspek dari film itu sendiri secara detail, mulai dari objek-objek yang ada, teknis pengambilan rekaman semisal pencahayaan, dan lain sebagainya.

#JURNAL 4
JUDUL:ANALISIS SEMIOTIK
FILM 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA
OBJEK:FILM 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA
•METODE PENELITIAN:Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptifkualitatif, dimana hasil temuan akan dideskripsikan kemudian ditinjau kembaliuntuk dianalisis dari hasil pengamatan lapangan dan penelusuran pustaka.
•ANALISIS:Secara sederhana semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut berarti.
•KESIMPULAN:Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta merupakan sebuah gambaran 
mengenai kehidupan yang memiliki perbedaan agama, suku, budaya 
dan sosial. 

#JURNAL 5
JUDUL:PANDANGAN CINTA ROMANTIS MENURUT ANAK MUDA
•OBJEK:PANDANGAN CINTA ROMANTIS MENURUT ANAK MUDA
•METODE PENELITIAN:Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan kuesioner untuk menggali data guna mengetahui gambaran dari suatu latar belakang suatu kejadian yang bersifat umum (Sugiyono, 2013). Menggunakan teori Teori Sternberg
•ANALISIS:Pada penelitian ini, terdapat dua dimensi transcendence dari butir pernyataan berbeda yang menempati urutan teratas hasil survei. Kedua aitem dengan dimensi transcendence secara umum menggambarkan perubahan individu ke arah yang lebihbaik. Sedangkan, dimensi transcendence yang mendapatkan konsensuspersetujuan sebanyak 81% berisikan butir pernyataan «cintaku akan membuatPasanganku menjadi orang yang lebih kuat dan lebih baik».
•KESIMPULAN:Berdasarkan survei pandangan cinta romantis yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pandangan cinta romantis menurut anak muda melibatkan perpaduan antara tiga dimensi cinta Teori Sternberg yang menghasilkan consummate love. Tidak hanya dimensi consummate love, apabila temuan survei diurutkan dalam peringkat berdasarkan persentase, maka dimensi cinta romantis dengan peringkat lima teratas antara lain 1) consummate love, 2)attachment dan companionate love, 3)transcendence, 4)limerence,5)transcendence dan infatuated love.
#JURNAL 6
•JUDUL:REPRESENTASI KONSEP CINTA PADA FILM FIVE FEET APART (2019): KAJIAN SEMIOTIKA PIERCE
•OBJEK:REPRESENTASI KONSEP CINTA PADA FILM FIVE FEET APART 
•METODE PENELITIAN:peneliti 
menggunakan metode kuantatif yang 
sifatnya deskriptif dengan pendekatan 
analisis semiotika. penulis juga mengumpulkan data sekunder dari sumber lain seperti buku dan jurnal yang berkaitan dengan penerapan teori semiotika oleh CharlesSanders Peirce. 
•ANALISIS:Hasil dan kajian penelitian ini 
adalah film Five Feet Apart memiliki 
beberapa tanda yang digunakan untuk 
merepresentasikan konsep cinta yang 
muncul pada tokoh utama dalam film 
Five Feet Apart. Reeper (2013: 8) 
mengklaim bahwa ada begitu banyak 
hal yang terjadi dalam sebuah film, dan 
mungkin sulit untuk mencoba 
memahami banyak tanda dalam adegan 
film dalam sekali tontonan. Menonton
film dengan seksama dan 
mempelajarinya diperlukan untuk 
memahami tanda yang mungkin 
mengandung makna tersembunyi. Oleh 
dari itu, semiotika sering digunakan 
untuk menganalisis film. 
•KESIMPULAN:Apart dapat dianalisis melalui kajian semiotika Charles Sanders Pierce meliputi sign, object dan interpretant.
Unsur-unsur tersebut direpresentasikan melalui tanda-tanda dan objek yang berkaitan dengan konsep cinta Sternberg seperti kedekatan, komunikasi, ekspresi bahagia, gairah dan sebagainya.
Terdapat 10 scenes yang merepresentasikan makna komponen intimacy, 7 scenes yang passion, serta scene yang commitment.

#JURNAL 7
•JUDUL:REPRESENTASI SABAR 
DALAM FILM “CINTA LAKI-LAKI BIASA”
•OBJEK:“CINTA LAKI-LAKI BIASA”
•METODE PENELITIAN:Dalam penelitian ini, penulis khususnya menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes untuk menggambarkan tanda-tanda sabar tokoh Rafli dalam film «Cinta Laki-Laki biasa». Roland Barthes membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda.menggunakan teori Roland barthes
•ANALISIS:Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotik. Analisis semiotik merupakan cara atau metode untuk menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap lambang-lambang yang terdapat pada suatu paket pesan atau teks. Urusan analisis semiotik adalah melacak maknamakna yang diangkat teks berupa lambang-lambang .Dengan kata lain pemaknaan terhadap lambang-lambang dalam tekslah yang menjadi pusat perhatian analisis semiotik..Dalam penelitian ini, penulis khususnya menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes untuk menggambarkan tanda-tanda sabar tokoh Rafli dalam film «Cinta Laki-Laki biasa». Roland Barthes membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda.
•KESIMPULAN:1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah. Sabar ketika melakukan 
ketaatan dengan melakukanya dengan cara yang baik sesuai tuntunan Rasulullah, dan bersabar setelah melakukan ketaatan dengan tidak bersikap ujub membanggakan ibadah yang
telah dilakukan. 
2. Sabar terhadap perlakuan yang tidak baik dari orang lain. Senantiasa memaafkan dan berlapang dada dengan keyakinan bahwa semua itu akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.
3. Sabar terhadap ujian dan cobaan dari Allah. Tetap harus merasa 
yakin atau optimis bahwa akan ada pertolongan dari Allah kepada kita, harus berserah diri kepada Allah sehingga dapat 
menerima apapun hasil ikhtiar dengan lapang dada.
4. Sabar menunggu janji Allah. Segala cobaan yang datang serta 
ujian yang diberikan oleh Allah maka harus bersikap optimis bahwasanya Allah akan menepati janjinya kepada orang-orang yang kuat imannya dan bersabar terhadap segala cobaan yang diberikan oleh Allah.

#JURNAL 8
•JUDUL:Ketegangan Kisah Cinta Remaja dalam Novel Saraswati Karya Kanti W. Janis
•OBJEK:Ketegangan Kisah Cinta Remaja
•METODE PENELITIAN:Metode penelitian ialah cara-cara yang digunakan oleh seorang peneliti dalam melakukan suatu penelitian sesuai dengan objek dan jenis penelitian. Ferdinand de Saussure.Pada dasarnya, semiotik melihat semua hal sebagai tanda.Jenis penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah penelitian kualitatif
dengan metode deskriptif. 
•ANALISIS:Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ketegangan kisah cinta remaja dalam novel Saraswati karya Kanti W.Janis. Oleh sebab itu, pendekatan yang akandigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik, sebuah pendekatantekstual seperti umumnya pendekatan modern, yang diilhami, diangkat, dan dikembangkan dari linguistik umum yang digagas oleh Ferdinand de Saussure.Pada dasarnya, semiotik melihat semua hal sebagai tanda. Ada banyak teori yang dilahirkan oleh semiotika.
•KESIMPULAN:Pada bagian pertama, ketika Disam baru berteman dengan Rasty. Saat itu Disam berkunjung ke rumah Rasty, akan tetapi ketika sampai di sana Disam tidak menemukan Rasty, ia menghilang begitu saja tanpa memberi kabar . Pada bagian empat, mereka berpisah lagi karena Rasty memilih menikah dengan Bisma. Disam dipertemukan dengan Sekar, putri dari Rasty dan Bisma .
Dalam perjalanan cinta Disam dan Rasty, terjadi ketegangan hubungan antara
Disam dan tokoh lain. Disam dan Pa jarang berkomunikasi kecuali dengan Ma. Disam . Kedua, adanya ketegangan hubungan antara Disam dengan Rasty.
Ketiga, pada bagian akhir cerita, Bisma mengakui kesalahannya kepada Disam bahwa dulu dirinya telah menodai Rasty hingga Rasty terpaksa memutuskan menikah dengannya.

#JURNAL 9
•JUDUL:NOVEL “212: CINTA MENGGERAKKAN SEGALA” DALAM
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
•OBJEK:CINTA MENGGERAKKAN SEGALA
•METODE PENELITIAN:Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang menghasilkan hasil yang deskriptif dari responden yang mana berupa kata-kata atau 
dalam bentuk perilaku dari responden yang diamati.
•ANALISIS:Analisis data menggunakan semiotika Roland 
Barthes ini terdapat dua bagian. Pertama, denotatif yang mengandung arti 
makna yang paling nyata dari tanda.Kedua, konotatif yang menjadi inti dari 
teori Roland. Keduanya nanti akan melahirkan data temuan dari data yang 
dianalisis. Selanjut analisis ini juga menggunakan perspektif mitos. Mitos 
adalah produk sosial baik berkenaan dengan hidup, mati, agama, primitif, dan 
lainnya. Tujuannya untuk memperjelas data yang dihasilkan tahap konotasi
•KESIMPULAN:Novel 212: Cinta Menggerakkan Segala menceritakan 
aksi damai yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2016. Suatu peristiwa 
luar biasa karena pada saat itu tujuh juta orang memenuhi kawasan monumen 
nasional (Monas) dan sekitar. Dalam novel ini juga menceritakan satu 
keluarga yang memiliki pandangan masing-masing terhadap aksi damai 212. 
Sebelum ditulisnya novel ini, aksi damai sudah pernah di film kan pada bulan 
April 2018 lalu kemudian di tulis dalam sebuah bentuk novel.
Penanda dan petanda sensitivitas agama dalam novel 212: Cinta 
Menggerakkan Segala terdapat pada cara dialog, debat, dan ajakan untuk 
mengikuti aksi.

#JURNAL 10
•JUDUL:ISLAMOFOBIA DALAM FILM AYAT-AYAT CINTA 2 
(ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) 
•OBJEK:ISLAMOFOBIA DALAM FILM AYAT-AYAT CINTA 2 
•METODE PENELITIAN:Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode library research yaitu penelitian kualitatif yang dilakukan dengan menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data (Kaelan, 2005:138). Menggunakan teori Roland barthes
•ANALISIS:Film merupakan salah satu media komunikasi yang sudah lazim diperbincangkan di Indonesia. Dalam prakteknya, film memuat informasi-informasi penting yang ingin disampaikan oleh sutradara kepada masyarakat luas melalui adegan yang disuguhkan 
dalam film. 
•KESIMPULAN:Islamophobia bukanlah fenomena yang yang lahir pasca tragedi 11/9, melainkan dimulai pada abad ke-8 Islam telah menjalin hubungan yang erat dengan Barat. Pandangan Barat terhadap Islam berubah ketika pada abad ke
11, yang termanifestasikan dalam peristiwa perang Salib. Islamophobia yang diperlihatkan dalam film ini tervisualisasikan dalam pelbagai tindakan yang tidak menyenangkan seperti cemoohan, vandalisme, diskriminasi budaya, serta penyerangan fisik. Kemunculan Islamophobia bukan hanya muncul karena peristiwa teror oleh sebagian kelompok yang mengatasnamakan Islam.

No comments:

Post a Comment