Tuesday, April 4, 2023

jurnal Dalam semiotika Ferdinand de saussure

#JURNAL 1
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE SEBAGAI REPRESENTASI
NILAI KEMANUSIAAN DALAM FILM THE CALL
Object: FILM THE CALL
Metode penelitian: Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi subjek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. (Sugiyono, 2010:1). Metode penelitian kualitatif digunakan apabila masalah penelitian belum jelas memahami makna di balik yang tampak, untuk memahami interaksi sosial, memahami perasaan orang, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, atau meneliti sejarah perkembangan. Penelitian kulitatif yakni penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dan bersifat multimetoda, dalam fokusnya menggunakan pendekatan naturalistik interpretatif kepada subyek yang diteliti (Rakhmat, 2004:4). Sedangkan semiotika, merupakan analisis yang digunakan untuk mencari makna dalam sebuah tanda. Pendekatan semiotika yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah semiotika dari Ferdinand de Saussure.
Analisis: Sesuai dengan pandangan semiotika Ferdinand, maka pada penanda dan petanda yang akan di bahas pada film Soegija adalah pada potongan-potongan scene yang sudah di pilih oleh peneliti. Nilai kemanusiaan direpresentasikan melalui adegan, dialog dan setting. Pertama nilai kemanusiaan di representasikan melalui adegan, adegan yang menggambarkan nilai kemanusiaan dalam scene yang telah dianalisis yaitu adanya rasa kepedulian terhadap sesama, dimana sosok Jordan yang memperhatikan warga yang sedang dalam keadaan darurat yang diculik menandakan bahwa Jordan memiliki rasa kepedulian pada sesama. Pada adegan juga memperlihatkan rasa peduli. Rasa keperdulian adalah salah satu cerminan rasa kemanusiaan. Pada adegan yang menandakan adanya rasa peduli dilihat dari adegan Jordan dimana ia berusaha untuk mengerahkan semua tenaganya untuk membantu Casey dari serangan penculiknya hal ini berarti seorang petugas telfon darurat memiliki hati nurani dan rasa kemanusiaan juga. Dari kedua adegan tersebut merepresentasikan nilai kemanusiaan.
Kesimpulan: a. Penanda Penanda dalam semiotika ini dikemukaan oleh Ferdinand De Saussure dilihat sebagai bentuk atau wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur. Makna petanda yang dapat diambil dari tujuh scene yang telah dianalisis melalui adegan, dialog, dan latar adalah gambaran tentang seorang operator darurat yang dituntut untuk bisa menyelamatkan masyarakatnya yang membutuhkan pertolongan dengan segala macam solusi.. b. Petanda Petanda dalam semiotika ini dikemukaan oleh Ferdinand De Saussure dilihat sebagai makna yang terungkap melalui fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam karya arsitektur. Tokoh seorang pelayan operator darurat yang memperlihatkan keperdulian, rasa cinta, tolong menolong kepada orang yang tidak ada hubungan keluarga, bukan seorang teman akan tetapi bisa berjanji dan menepatinya untuk menyelamatkan. Inilah yang termasuk nilai kemanusiaan yang terkandung dikaitkan dengan dialog, adegan, dan latar dalam film ini. c. Nilai Kemanusiaan Berdasarkan analisis semiotika Saussure, terdapat representasi nilai kemanusiaan yang diproyeksikan melalui adegan, dialog, dan latar. Adapun nilai kemanusiaan yang tampak pada film The Call ini adalah : 1) Kepedulian terhadap sesama manusia 2) Rela berkorban demi keselamatan masyarakat 3) Tolong-menolong bekerja sama di tengah kesulitan 4) Menempatkan kepentingan masyarakyat di atas kepentingan pribadi.

#JURNAL 2
JUDUL: Analisis Semiotika Ferdinand De Sausures Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi Langkah
Object: Rokok A Mild
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Arikunto (dalam Indriani, 2008) menyebutkan penelitian kualitatif merupakan penlitian deskriptif karena penelitian ini berusaha menggambarkan data dengan kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk mendapatkan simpulan. Djajasudarma (2006) menambahkan deskripsi merupakan gambaran ciri-ciri data yang akurat sesuai dengan sifat alamiahdata itu sendiri. sedangkan riset yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah analisa semiotika Ferdinand De Saussure. Teknik semiotika yang sengaja dipilih untuk menganalisis makna pesan dalam iklan Rokok A Mild Versi “Langkah”.
Analisis: A Mild selalu menciptakan sebuah iklan yang berorentasi pada anak muda,segmentasi pasarnya juga sudah diketahui dan punya pasar yang sehat dalam penjualan produk, dalam upaya penciptaan citra untuk sebuah produk terdapat pembentukan sebuah produk terdapat pembentukan „kepribadian‟ yang dengannya para konsumen tertentu bisa dengan mudah melakukan identifikasi produk. Nama, kemasan, logo, harga, kekuatan visualisasi gambar, dan seluruh penampilan sebuah produk menciptakan karakter yang bisa dikenali dengan maksud untuk menarik minat satu jenis konsumen tertentu Berdasarkan temuan yang ada, peneliti dapat kembali mengkonfirmasikan dengan teori. Disebutkan dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah terdapat beberapa temuan pesan semiotik. Dalam hal ini, iklan Rokok Versi Langkah mengandung banyak pesan yang inspirasi dengan kata-kata yang tersirat. Mereka tidak hanya menjual produk semata, melainkan menjadi inspirator bagi konsumen dengan kata pamungkas mereka Go Ahead.
Kesimpulan: Penanda yang terdapat dalam iklan Rokok A Mild versi Langkah, langkah ini adalah hasil dari apa yang kita lalui. Hal ini bisa kita ketahui dari beberapa adegan langah manusia yang beraktifitas dengan ekspresi langkah sangat ringan dan ia sukai tanpa beban. Ada pula langkah berat, langkah berderap, langkah sendiri, langkah gak melangkah, langkah melawan arus, langkah penuh dengan penasaran. Adapun petanda dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah adalah hari ini adalah langkah yang kita lalui dari berbagai macam langkah yang ditayangkan. Langah yang ringan digambarkan oleh iklan dengan beberapa adegan langkah ringan bebrapa pemuda yang menggunakan skateboard dan pria yang terjun kedalam sungai dengan ceria. Sedangkan dalam langkah berat digambarkan dalam iklan beberapa adegan dengan langkah yang menaiki tangga, seorang cewek yang memakai haighil dan bebrapa pemuda yang mendorong mobilnya. Dan yang ketiga langkah mundur yang digambarkan dengan seorang cewek sedang melukis tapi terlihat tidak berhasil dan seorng pria didalam hutan yang ketakutan. Selanjutnya langkah yang berderap digambarkan dengan bebrapa pria yang berjalan cepat dan seorang cewek berjalan sendiri dijala yang gelap. Langkah yang gak melangkah adalah langkah dimana seorang cewek yang menunggangi kuda naun berdiri diatas kuda dan seorang pria yang menari dengan tangan menhan badannya. Langkah yang searus digambarkan adalah seorang pria yang berselancar dengan arus dilaut. Langkah yang berlawanan arus terlihat seorang pria yang naik eskalator berlawanan arah turun dengan orang lain. Sementara ia naik dengan melwati orang yang padat, langkah penuh dengan pencarian digambarkan dengan beberapa orang yang menjajaki gunung untuk mencapi tujuan yang meraka capai.

#JURNAL 3
Judul: ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM"BERPAYUNG RINDU"
Object: FILM "BERPAYUNG RINDU"
Metode penelitian: Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif karena penjabaran mengenai film tersebut menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Berpayung Rindu”. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah film “Berpayung Rindu”. Sementara yang menjadi obyek dari penelitian ini adalah tanda-tanda yang munculdarifilm tersebut. Pada kajian ini, penulis akan menggunakan metode analisis semiotika sistem tanda Saussure yaitu signifier dan signified dengan merelasikan beberapa tanda- tanda di dalamnya untuk menentukan makna lalu mengelompokkan menjadi beberapa jenis tanda sampai kemudian menemukan makna dibalik tanda yang dipaparkan menggunakan analisis semiotika Saussure.
Analisis: Berdasarkan hasil analisis semiotika Ferdinad de Saussure terdapat tanda-tanda yang ditampilkan pada film web series “Berpayung Rindu”. Film ini tidak terlepas dari kemampuan sutradara dalam membaca situasi dan menyesuaikan dengan kondisi zaman. Film ini menampilkan beberapa adegan visual, dan teks yang memeliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter terhadap seseorang. Berdasarkan uraian analisis yang telah disampaikan diatas mengenai film web series Berpayung Rindu dengan analisis semiotika Ferdinand de Saussure dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna dari iklan tersebut yaitu film ini lebih mengarahkan ke pesan moral terlihat dari adegan per episodenya yang mana film ini mengisahkan sepasang suami istri yang berpisah karena perselingkuhan dan yang menjdai korban adalah sang anak yang akibatnya sang anak kehilangan kasih sayang salah satu dari orang tuanya yaitu seorang ibu
Kesimpulan: Sebuah rangkaian Web Series yang terdiri dari 3 episode dengan satu Video Clip. Tiap episode dirilis setiap satu minggu sekali di Youtube dimulai dari tanggal 15 Maret 2019. Tiap Episode berdurasi 10 menit. Cerita berpusat pada dinamika kehidupan suatu keluarga yang mana menceritakan tentang sepasang suamu istri yang berpisah karena perselingkuhan dan menjadikan seorang anaknya sebagai korban dari perpisahan hingga kurangnya kasih sayang dari seorang ibu. Pertama untuk dapat menganalisa film ini secara keseluruhan, maka yang harus pertama dilakukan adalah menganalisa setiap aspek dari film itu sendiri secara detail, mulai dari objek-objek yang ada, teknis pengambilan rekaman semisal pencahayaan, dan lain sebagainya.

OBJECK DESAIN PALING MENARIK DALAM DIRI SENDIRI
object desain:melukis di atas kanvas waktu ujian seni budaya
Alasan:pertama kali saya melukis di atas kanvas dan awalnya tidak pede dengan hasil karya sendiri pesimis mendapatkan nilai yang buruk tetapi saya melakukan nya dengan pede dan percaya diri tetapi ketika saya mengumpulkan tugas saya keruang guru ada salah satu guru melihat karya saya dan bilang wah bagus Faisal boleh saya bawa pulang gak buat pajangan di rumah saya akhirnya punya saya di bawa pulang oleh salah satu guru di sekolah saya.. itu menjadi hal yang buat saya kaget aja si dengan pertama kali melukis di canvas dan tidak mahir memainkan warna/cat poster akhirnya langsung di puji 🙂









No comments:

Post a Comment